Selaras kabut malam menyelimuti sank insan sunyi
Sepenggal cerita kenangan kan tertinggal dalam detik waktu
Saat itu pula hembusan nafas yang lemah namun penuh ketegaran berbisik
Menengadah dalam cerahnya senyuman purnama malam itu
Ku tatapkan wajah dalam luasnya samudra langit terbentank
Sejauh mana mata terpandank sinarnya tetap kekal menghambur
Memberikan lukisan-lukisan kecil rona mega mendunk
Terbentank mosaik dalam pigora kehidupan
Saat tinta hitam mulai menggoreskan alur
Akankah semua kan terhenti begitu saja sampai disini
Menutup hati dalam keangkaran murka
Tidak....tidak..
Mampukah aku menantank smua ini
Berdiri dan mulai berlari melangkahkan kaki menjauh
Kan lawan..kan kutentank
Harapan putih, seputih selembar kertas yang kosonk
Lihatlah...
Peradaban baru akan ku raih di genggaman ini
Kan kutulis cerita singkat tentankku
Bahwa aku manusia sejati
Sepenggal cerita kenangan kan tertinggal dalam detik waktu
Saat itu pula hembusan nafas yang lemah namun penuh ketegaran berbisik
Menengadah dalam cerahnya senyuman purnama malam itu
Ku tatapkan wajah dalam luasnya samudra langit terbentank
Sejauh mana mata terpandank sinarnya tetap kekal menghambur
Memberikan lukisan-lukisan kecil rona mega mendunk
Terbentank mosaik dalam pigora kehidupan
Saat tinta hitam mulai menggoreskan alur
Akankah semua kan terhenti begitu saja sampai disini
Menutup hati dalam keangkaran murka
Tidak....tidak..
Mampukah aku menantank smua ini
Berdiri dan mulai berlari melangkahkan kaki menjauh
Kan lawan..kan kutentank
Harapan putih, seputih selembar kertas yang kosonk
Lihatlah...
Peradaban baru akan ku raih di genggaman ini
Kan kutulis cerita singkat tentankku
Bahwa aku manusia sejati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar